Nier: Automata
- Zulqifli Chandra
- 23 Nov 2017
- 3 menit membaca

Saat “NieR: Automata” terungkap pada E3 2015 dan Yoko Taro serta Keichi Okabe akan kembali mengerjakan game-nya dengan bantuan Platinum, saya langsung menjerit. Untuk kebanyakan orang pengumuman itu hanyalah sekedar memberitahukan bahwa Platinum dan Square Enix mengerjakan game baru dan seseorang yang terlihat eksentrik menjadi sutradaranya, they’re in for a surprise.
Sebelum kita benar-benar mulai, perlu diketahui bahwa saya akan banyak menggunakan “Yoko Taro” baik sebagai subjek ataupun kata sifat.
Setelah demo dan berbagai materi promosi (yang juga termasuk drama panggung), baik yang dibuat oleh fans atau bahkan dari “kharisma” Yoko Taro; mendapat respon yang baik. Ekpektasi terhadap perilisan utuhnya cukup tinggi karena salah satu figur paling eksentrik di industri Jepang bertemu dengan salah satu developer paling nyentrik di industri game. Dengan senang hati saya bisa menjawab bahwa game ini berhasil mengungguli ekspektasi saya.
An introduction to Automata & Yoko Taro brand of madness game
Yoko Taro sejak mengerjakan Drakengard/Drag on Dragoon, telah mendapat reputasi sebagai developer yang gamenya sangat tidak menyenangkan untuk dimainkan, namun memiliki cerita, tema, dan karakter yang tidak bisa ditemukan di game lain. Lalu dia merilis NieR Gestalt/Replicant yang dikenal memiliki gameplay kreatif namun “kasar”, serta memiliki cerita yang hanya bisa diceritakan oleh medium video game.

Singkatnya Yoko Taro adalah developer yang lebih suka membuat sebuah pengalaman baru dibandingkan dengan membuat game yang “baik” dan tidak akan takut membuat pemain menderita (yang mewajbkan mengumpulkan semua collectibles dan banyak sekali grinding) bila hal itu bisa memperkuat pengalaman bermain, pendekatan ini kadang sukses dan kadang tidak. Yang jelas hal inilah yang memberikan namanya sebuah cult following. Fansnya sendiri sadar gameplay buatannya adalah sesuatu yang harus dideritai untuk menikmati cerita yang benar-benar unik.
Cerita Automata terjadi 7000 tahun setelah kejadian NieR pertama. Para Android buatan manusia dan Machine Lifeform buatan Alien saling berperang untuk memperebutkan bumi, dan kalian akan memainkan berbagai karakter dalam konflik ini. Kalian tidak harus memainkan prekuelnya untuk menikmati ceritanya, namun kalian akan diberikan banyak sekali fanservice bila kalian melakukannya. Cerita NieR: Automata sendiri sebenarnya adalah sekuel dari drama panggung YoRHa (yang untungnya diceritakan di dalam NieR: Automata) buatan Yoko Taro.

Cerita NieR: Automata berfokus pada peperangan ke-14 konflik ini, dimana kalian akan memulai cerita dari perspektif 2B, satu-satunya combat android yang berhasil selamat dalam sebuah misi penghancuran. Dia lalu bertemu dengan 9S, seorang scanner yang bertugas untuk mendukung misinya.
It got Platinum Quality Action, but it still have problems
Harapan dari saya untuk NieR: Automata adalah untuk terciptanya sebuah game dengan gameplay yang dipoles dengan baik yang bisa menampung kegilaan Yoko Taro. Prekuel game ini, NieR Gestalt/Replicant memiliki gameplay yang masih perlu banyak diperbaiki, namun berkat banyaknya tipe tantangan dan pendekatan yang bisa dilakukan, gameplay-nya terasa segar, Automata juga melakukan hal yang sama dengan mengubah & menggabungkan genre secara seamless untuk tiap encounter game ini, yang walaupun memang di beberapa boss hal ini SANGAT menyebalkan, masalah kamera khas Platinum masih ada juga di sini. Untuk kalian yang kurang ahli dengan genre Danmaku/Shoot-em-up juga akan cukup kesulitan di beberapa tantangan game ini.

Bila kalian mengharapkan aksi yang setingkat seri Bayonetta atau Metal Gear Rising, kalian akan kecewa. Gameplaynya sayangnya tidak sedalam game action Platinum lainnya ataupun memiliki variasi sebanyak Wonderful 101, karena game ini adalah Action RPG yang lebih berat ke RPG. Perubahan Difficulty sendiri hanya mempengaruhi Damage (yang pada awal game difficulty Hard bisa membunuh dalam satu serangan) dan besar HP musuh, tidak ada perubahan signifikan pada AI, Moveset, ataupun timing untuk parry/dodge sehingga pilihan difficulty Automata terasa mubazir. Hal ini juga nampaknya alasan dari kenapa tidak ada ranked fight khas Platinum.
Hard mode sendiri nampaknya didesain untuk dimainkan setelah kalian mendapatkan cukup banyak Plugin yang berguna. Plugin sendiri secara teknis adalah sistem equipment dari game ini, beberapa plugin bisa dibilang sangat overpowered dan bisa menekan tingkat kesulitan game ini secara drastis. Begitu juga dengan Pod Program yang merupakan sistem “Magic” dari game sebelumnya yang sayangnya kurang bagus balancing-nya, beberapa program baik yang ofensif maupun defensif dapat dengan mudah melumat mayoritas boss game ini.
Berikut Gameplay dari Nier: Automata
Comentários